Dikatakan kepada Imam Syafi'i -rahimahullah-:
"Dan bagaimana caramu mendapatkannya/mempelajarinya (belajar adab)?"
Beliau -rahimahullah- menjawab:
"Seperti seorang wanita/ibu yang mencari anaknya yang hilang dan tidak ada yang dia miliki kecuali anaknya tersebut."
Syaikh Shalih ‘Ushaimi –hafizhahullah- menerangkan: Imam Syafi’i -rahimahullah- menggunakan analogi seorang wanita atau ibu yang kehilangan anak tunggalnya, hal ini memberikan pelajaran kepada kita bahwa penuntut ilmu senantiasa merasa diri lemah, bodoh dan tidak suci dari dosa sebagaimana seorang ibu yang sedang kehilangan anaknya merasa dirinya lemah, dan tidak pintar menjaga anak.
Dikutip dari: www.muhammadnuzuldzikri.com (Kajian: "Testimoni Imam Syafi'i Saat Mempelajari Adab", selengkapnya di: https://goo.gl/nqqGoA )